Postingan

Menampilkan postingan dari 2019
Why this 2019 is so hard. Full of tears, full of regret and pain. I always blame my self for everything. I was done but always failed.  I'm sorry for being foolish, for being unlucky, for being like this. Because of me, u have to wait so lonh and  we must hold on our dream in this year,:'(((((

Semangat!

Hampir putus asa, tapi tidak sampai menyerah. Menelitik kebelakang apa yg sudah diusahakan sedari awal, membuat gue berhenti untuk berfikiran 'apa sudah waktunya menyerah?'. Kebaikan, kelembutan, kasih sayang yg sudah diberikan, menjadi faktor utama semangat itu tumbuh dan bikin gue gamau menunda lg terlalu lama. Mengingat kedepan, jadi terpacu untuk menghadapi tantangan baru yg gue tau ini ga seberapa dari rintangan yg udah gue hadepin sebelumnya. Jadi, gaada lagi alasan untuk menyerah dan berleha2 lagi. Waktunya untuk berfokus, dan menyiapkan hati seluas luasnya sekuat kuatnya. Belajar,dan menghargai segala bentuk prosesnya. Menikmati segala senang,sedih, mudah, sulitnya. InsyaAllah, niat baik itu akan terlaksana. Jangan putus harapan ya Sal :') Doa dan ikhtiar. Bismillah

HAMPA

saat dunia ramai aku merasa kesepian sendiri, terpaku dengan bayang-bayang kesedihan duniaku seolah-olah kacau rasa marah, benci, sedih, tidak percaya diri. tertampung dalam hati. ingin ku tumpahkan pada tempat yang membuat perasaan ku nyaman tapi sulit dalam ketiadaan aku butuh cinta aku butuh kasih sayang semunya menghilang tidak tahu sedari kapan ku rindukan kehangatan ku rindukan pelukan bukan teriakan bukan tuntutan juga bukan cacian aku tumbuh diruang kebencian penuh kepura-puraan penuh kebohongan dan ketidakpercayaan tidak seorang tahu bagaimana luka hati ini  sudah menganga pilu aku butuh uluran tangan aku butuh tempat pulang namun... semuanya hanyalah angan  hanyalah harapan tak ada lagi rumah  tuk luapkan gundah tak ada lagi atap tempat ku berteduh dan menetap. aku, hanya meratapinya sendirian memeluk kisahku dengan tangisan lelah dengan getir senyuman k...

Melepasakan dan Menemukan.

Gue   gak pernah membayangkan bagaimana kehidupan gue di masa depan. Gue hanya bisa berencana dan berusaha untuk memiliki kehidupan yang lebih baik. Sama hal nya dengan hubungan. Gue hanya berencana untuk melakukan A dan merelaisasikan apa yang sudah direncanakan dari awal bersama pasangan. Namun, who knows the future ? 7 tahun menjalin hubungan dengan seorang pria, namun pada akhirnya kami harus benar-benar mengakhirinya. Sudah banyak pastinya rencana-rencana kami di masa depan yang harus kami relakan. Namun, rencana saja nyatanya tidak cukup tanpa dukungan Tuhan bukan? Tidak mudah memang melepaskan sesuatu yang sudah terbiasa kita genggam. Ada prosesnya yang penuh liku dan luka. Tapi, nyatanya gue bisa melauinya bersama dengan segala dramanya. Dulu gue selalu menduga bahwa gue seperti tidak bisa hidup tanpa doi. Berfikir bahwa gua tidak bisa mencintai yang lain selain doi. Yang gue pikir bahwa cuman doi kayanya satu satunya pria yang bisa gue temuin didunia ini. Namun,...

Terimakasih Sudah Membuat Ku Pulih

Dia hadir, saat aku mulai benar benar merasa rapuh Disaat aku benar benar kehilangan harapan yang secara perlahan ku ingin katakan 'aku tak mampu..'  Saat dunia terasa begitu menikam ku secara perlahan lalu dia ada.. dikala aku tak lagi merasa tangguh dalam segala macam cobaan dia menghadirkan senyum dan tawa yang tak dapat aku tolak rupanya dia menghadirkan semangat baru yang tak lagi menggoyahkan air dikelopak mataku... dia menghadirkan harapan baru harapan yang tak pernah kudapatkan dari sebelum si dia yang dulu bersamaku.. terimakasih telah membuatku pulih...

Kenapa gue seperti ini ? [Bagian 1]

Udah hampir 2 tahun lebih gue ngerasa kondisi mental gue ga sehat. gue selalu ngerasa insecure saat gue ngadepin masalah atau ketemu orang baru yang menurut gue wah dia sesuatu banget. Gue juga jadi gampang marah dan juga gampang nangis dengan masalah-masalah spele menurut kebanyakan. Awalnya gue pikir ini wajar wajar aja saat aku ngerasa tertekan, tapi lama-lama kok gue ngerasa ga nyaman sama kondisi kaya gini. Yang tadinya gue sangat senang untuk bersosialisasi, gue jadi sangat takut untuk ketemu orang, gue takut untuk tidak diterima dilingkungan. gue selalu feel worried tentang pemikirian orang tentang gue, apa gue bisa ngebuat mereka nyaman dan enjoy pas ngomong sama gue atau gue ngeboringin gak ya. gue selalu overthingking tentang segala hal, memikirkan segala kemungkinan buruk yang sebenarnya belum kejadian sama sekali bahkan belum gue lakuin. gue sangat takut melakukan kesalahan yang bisa menyinggung orang lain, dan membuat gue tidak lagi dipercaya dan diasingkan. Ka...

ubah sudut pandang lo deh!

kalo dibilang bosen sama hidup yang gini gini aja, sebenernya bosen banget. ngerasa kaya gaada berubah-berubahnya. mau ini serba salah, mau itu serba salah, sampe kadang stress dan menyalahkan orang lain. egois? ya.  terus gimana dong ? coba tanya sama diri sendiri deh apa yang bikin lo kaya gini (?) lo terlalu banyak menuntut. berpikir negatif. dan selalu mikirin apa kata orang. padahal kunci bahagianya lo, ya ada didalam diri lo sendiri bukan orang lain. be positif  thinking tentang segala hal, itu kunci yg ampuh buat ubah hidup lo, tapi sulit dilakukan. tapi kalo ada kemauan ya harus bisa dong.