Melepasakan dan Menemukan.


Gue  gak pernah membayangkan bagaimana kehidupan gue di masa depan. Gue hanya bisa berencana dan berusaha untuk memiliki kehidupan yang lebih baik.

Sama hal nya dengan hubungan. Gue hanya berencana untuk melakukan A dan merelaisasikan apa yang sudah direncanakan dari awal bersama pasangan. Namun, who knows the future ? 7 tahun menjalin hubungan dengan seorang pria, namun pada akhirnya kami harus benar-benar mengakhirinya. Sudah banyak pastinya rencana-rencana kami di masa depan yang harus kami relakan. Namun, rencana saja nyatanya tidak cukup tanpa dukungan Tuhan bukan?

Tidak mudah memang melepaskan sesuatu yang sudah terbiasa kita genggam. Ada prosesnya yang penuh liku dan luka. Tapi, nyatanya gue bisa melauinya bersama dengan segala dramanya. Dulu gue selalu menduga bahwa gue seperti tidak bisa hidup tanpa doi. Berfikir bahwa gua tidak bisa mencintai yang lain selain doi. Yang gue pikir bahwa cuman doi kayanya satu satunya pria yang bisa gue temuin didunia ini. Namun, berjalannya waktu, ketika Tuhan berkehendak semua praduga gue terpatahkan.

Terlalu perih untuk gue ceritakan mengapa, tapi beginilah takdirnya.

Gue dipertemukan dengan seseorang yang ga gue sangka-sangka. Yang awalnya cuman teman di tempat magang sekarang jadi teman special yang selalu ada di segala dongeng kehidupan. J gue nyatanya bisa jatuh cinta lagi dengan orang yang berbeda. Dengan seseorang terbaik yang insyaAllah sudah Tuhan gariskan buat gue.

Kalo menelitik kebelakang, semuanya masih seperti mimpi. Ditahun yang bersamaan dua moment itu terjadi. Melepaskan dan menemukan. Melupakan dan memulai. Mengikhlaskan dan mensyukuri.

Segala sesuatunya terasa begitu cepat. Masih teringat awal tahun lalu gue pernah berfikir untuk bertunangan dengan doi yang sudah 7 tahun menemani, dan akhir tahun, semua itu insyaAllah akan tercapai, tetapi dengan lain orang. Lucu sekali kehidupan ini. Apa yang dulu gue takutkan, kini bukan lagi jadi beban pikiran.

Menemukan yang tepat dengan singgah dulu pada orang yang tidak tepat. Semuanya adalah pembelajaran untuk mendewasakan. Tidak ada penyesalan. Gue bahagia dengan takdir Tuhan yang sekarang. Pembelajaran yang bisa gue ambil selama setahun belakangan adalah segala sesuatunya bisa berubah, jika memang sudah waktunya. Meskipun kita menolaknya, jika itu sudah takdirnya, maka terjadilah. Perlakuan baik buruk, benar salah, adalah kuncinya. Apa yang kita tuai sekarang adalah apa yang kita lakukan dan usahakan di masalalu. Apa yang kita miliki sekarang mungkin adalah apa yang kita doakan dahulu.

Dan gue mensyukuri, dulu gue pernah berdoa dipertemukan seseorang yang tepat saat gue menangisi seseorang yang membuat hati gue tersayat. Who knows? Doa itu Tuhan kabulkan secara bersamaan. Tuhan yang memisahkan dan Tuhan juga mempertemukan, dengan dia yang sekarang, dengan cara yang tidak sembarangan, dengan hati yang kini sudah lapang. <3



Postingan populer dari blog ini

Awal baru , kegalauan baru..

Skrip-shit #1

galauuuuuuu