Postingan

Menampilkan postingan dari 2017

'Tips Sukses' untuk Mahasiswa dari Made Andi

Gambar
Photo by Google Jadi, hari ini aku baca sebuah tulisan di halaman blog penulis yang selalu memberikan inspirasiku dalam belajar dan berjuang, yang terkadang tulisannya kupikir pahit (untukku), tapi ternyata memberikan tamparan dan motivasi untuk kehidupan kuliah ku, yappss tulisan pak Made Andi. kali ini dari halaman blognya aku membaca, dan mendapat motivasi yang membangun sekali, dan ini sangat sangat penting banget buat mahasiswa kaya aku gini, yang terkadang suka lupa tujuan sehabis kuliah bakalan seperti apa dan kaya gimana. Fyi, tulisan beliau ini sebenarnya merupakan jawaban yang ditanyakan oleh akun twitter @kampusUpdate kepada beliau. Nah kira-kira apa aja tips-tips untuk mahasiswa dari pak Made Andi ini, yuk kita simak :D 1.        Halo Pak  @ madeandi , apa kabar? Sekarang sedang sibuk dalam kegiatan apa saja? Halo juga dan updaters, terima kasih. Saat ini saya mengajar di @geodesiugm dan menjadi Kepala @oiaugm Masih ...

feeling guilty

Banyak sekali kejadian yg tak mengenakkan akhir akhir ini, entah masalah kuliah, atau masalah dirumah. Tapi kali ini aku ga akan menceritakan itu semua, mungkin lain kali. Tapi masalah hubunganku. Entah mengapa, beberapa hari ini aku merasakan lagi sesuatu ygbpernah aku rasakan. Aku rasa dia sedang jenuh pada ku. Ga biasanya dia bales wa ku lama, ya paling lama sejam dua jam, tapi sekarang hampir setengah hari bahkan seharian, ga sekali dua kali dia kaya gini. Sebelumnya pun pernah kaya gini. Biasanya sesibuk apapun dia bisa bls wa ku, tapi sekarang susah banget kayanya, padahal statusnya lagi online. Kenapa?  Giliran aku lagi sayang sayangnya dia kaya gini? Entah hanya perasaan aku atau pikiran aku yg terlalu negative, aku ngerasa ada hal yg ngga aku tau, ada hal yg dia sembunyiin, dia kaya lagi boong sama aku. Aku mau tanya, tapi aku rasa aku belun bisa, dengan keadaan dia cuek kaya gini Dan aku bingung, aku harus seperti apa?

Penjaga Mamah

Sejenak aku merenung saat bibi ku (adik mamah) menitipkam mamah, agar aku selalu menjaganya. Aku tau betapa perih sakit hati yg mamah bendung selama ini, betapa banyak air mata yg menetes yg selama ini selalu mamah sembunyikan. Mamah yg kini harus membantu perekonomian keluarga bersama bapak, harus merelakan waktunya yg seharusnya diumur ia sekarang lebih banyak menghabiskan waktu dirumah bersama anak2nya, terlebih masih ada adikku yg masih sekolah dasar, membutuhkan asupan kasih sayang, perhatian, petuah petuah, dan ilmu agama yg cukup. Tapi sayang, semuanya masih diangangan Tapi mengapa?  Mengapa wanita yg sudah rela berjuang sedari dulu melahirkan kami, mengurus kami, melayani bapak, tak pernah bapak.hargai adanya. Aku tau betapa lelahnya bapak membanting tulang bagi keluarga, tapi pak,  mamah yg haris mengerjakan dua tugas sekaligus, mengurus kami dan membantu mencari rezeki, mengapa bapak selalu membentak2 mamah, bukan kah saat pulang bapak capek ka...

Berubah

Bapak berubah, bapak ga seperti dulu lagi... Bapak jadi lebih sering marah ke mamah, dari kesalahan kecil atau besar Bapak selalu marah... Lalu rumah, adalah tempat dimana semua orang tak boleh salah Kangen dengan rumah yg penuh cinta. Bukan rumah yg penuh perasangka satu sama lain, dan kebencian

Skrip-shit #1

Jadi hari ini ada matakuliah metodologi penelitian, padahal baru pertama kali pertemuan, tau tau dua minggu kedepan harus ngumpulin judul untuk skripsi. Rasanya campur aduk, ada senengnya ada galau nya, ada takutnya. Seneng karena itu berarti kemungkinan untuk cepat lepas dari akuntansi semakin cepet. Galau, karena itu berarti harus secepetnya pikirin apa yg bakal dibahas, permasalahan seperti apa, materi akuntansi apa (?) Takut karena overall gue belum paham betul sama akuntansi haha Parah banget kan?  Padahal ini udah semester lima loh -_- banyak ke pesimisan yang akhirnya mucul secara naluriah, 'gue bisa ga yaaaaa?'. YaTuhan, seketika dunia gue berasa dipenuhi awan kelabu. Oke, mungkin harus secepat mungkin bikin jadwal dan planning yg tepat dari sekarang, entah gimana, dimulai dari mana buat mengawali semuanya. Yg jelas, gue harus berikan yg terbaik buat masa depan gue kelak, karena mungkin ini awal dari segalanya. Gue gaakan pernah tau apa yg bakal terjadi s...

01.06 am

Tuhan... Apakah aku yang salah? 

Siapa lebih beruntung?

Kita boleh merasa menjadi tersakiti, seolah olah kitalah satu satunya yg sedang terpuruk didunia ini. Kita boleh menjadi yg paling kacau pikirnya, seolah olah kitalah satu satunya yg sedang menanggung beban berat didunia ini. Memaki, merintih, menangisi diri sendiri, yg membuat kita lupa bahwa sebenarnya, masih banyak diluar sana yg lebih tersakiti di banding kita, yg lebih kacau di banding pikiran kita, yg lebih besar beban tanggungannya dibanding kita, berfikir bahwa kita tidak pernah beruntung dalam kehidupan semesta. Lalu, apakah dengan begitu saja kita membiarkan diri berlalrut larut dalam keterpurukan? menjadi pengecut yang hanya membiarkan permasalahan dan rasa sakit menggrogoti akal sehat kita? Bukankah kita lebih beruntung?  Bisa jadi saat kita menangis karena tersakiti tapi masih ada yg mau menghapus air mata kita, diluar sana mungkin ada yg sedang menangis seorang diri, tanpa ada satupun.yg mau menghapus air matanya untuk sekedar menemani, tapi ia tetap berus...

Black & White

Gambar

Membahagiakan Diri Sendiri...

"Siapa lagi yang bisa mencintai diri kita kecuali diri sendiri Siapa lagi yang bisa memahami diri kita kecuali diri sendiri..." Prinsipku semakin kuat, bahwa aku tidak perlu merepotkan oranglain untuk membahagiakan diri sendiri. Jika pada awalnya aku berpikir bahwa aku harus bahagia dengan bergantung kepada orang lain, maka kali ini tidak. Setelah kejadian yg tak bisa aku ceritakan ,aku tersadar betul selama ini aku terlalu banyak berharap dibahagiakan oleh orang2 sekitar, tapi yg kudapati tidak sepenuhnya apa yg ku harapkan. Banyak sekali pengorbanan yg mungkin sudah kulakukan tanpa aku sadari, sudah berapa banyak tetes air mata yg ku dapati diatas bantal setiap malam nya, hanya untuk satu harapan "aku ingin bahagia..". sudah banyak kesibukan yg kujalani yg ku tahu tak setulus hati aku menjalani,hanya untuk satu harapan "aku ingin ditanggapi..". Nyatanya semuanya hanya membuatku tak pernah menjadi diri sendiri, tak punya kepercayaan diri, hingga aku...