Membahagiakan Diri Sendiri...
"Siapa lagi yang bisa mencintai diri kita kecuali diri sendiri
Siapa lagi yang bisa memahami diri kita kecuali diri sendiri..."
Prinsipku semakin kuat, bahwa aku tidak perlu merepotkan oranglain untuk membahagiakan diri sendiri. Jika pada awalnya aku berpikir bahwa aku harus bahagia dengan bergantung kepada orang lain, maka kali ini tidak.
Setelah kejadian yg tak bisa aku ceritakan ,aku tersadar betul selama ini aku terlalu banyak berharap dibahagiakan oleh orang2 sekitar, tapi yg kudapati tidak sepenuhnya apa yg ku harapkan. Banyak sekali pengorbanan yg mungkin sudah kulakukan tanpa aku sadari, sudah berapa banyak tetes air mata yg ku dapati diatas bantal setiap malam nya, hanya untuk satu harapan "aku ingin bahagia..". sudah banyak kesibukan yg kujalani yg ku tahu tak setulus hati aku menjalani,hanya untuk satu harapan "aku ingin ditanggapi..". Nyatanya semuanya hanya membuatku tak pernah menjadi diri sendiri, tak punya kepercayaan diri, hingga aku bercermin dan tak mau meratapi diri.
Sungguh, aku malu pada Illahi, jelas jelas Dia telah memberitahu bahwa jangan pernah menyakiti diri sendiri, tapi aku hanya bisa mengeyel, demi sebuah kebahagiaan.
Aku tidak bisa menikmati waktu waktuku dengan penuh hati, hingga yg kudapati lelah yg tiada henti.
Aku memberontak pada diriku sendiri, aku mulai berhenti melakukan hal yg sebenarnya dari awal tak kusegani, menutup telinga dan ingatan tentang yg tak ku sukai, membiarkan pekerjaan yg tak kunikmati, masa bodo dengan apa yg orang sekitarku lihat mengenai aku yg seperti ini.
Aku mulai menata lagi kebahagiaanku, melakukan apa yg kusukai, mengerjakan apa yg sudah terbengkalai, menikmati waktu tanpa merasa terbebani.
Aku hanya butuh menjadi egois, menjadi acuh, menjadi keras kepala untuk beberapa waktu. Aku tahu bahwa ini tak selamanya benar, tapi bagiku 20th lebih aku didunia, aku ingin merasakan bahagia dengan caraku sendiri, menjadi diri sendiri.
Dan terkadang itulah sebab mengapa terkadang aku tak ingin punya banyak aturan dari orang lain, hanya untuk membahagiakan diriku sendiri.
Aku tak ingin bergantung pada org lain untuk mendapat bahagia, aku tak mau menjadi orang lain untuk menjadi bahagia...
Siapa lagi yang bisa memahami diri kita kecuali diri sendiri..."
Prinsipku semakin kuat, bahwa aku tidak perlu merepotkan oranglain untuk membahagiakan diri sendiri. Jika pada awalnya aku berpikir bahwa aku harus bahagia dengan bergantung kepada orang lain, maka kali ini tidak.
Setelah kejadian yg tak bisa aku ceritakan ,aku tersadar betul selama ini aku terlalu banyak berharap dibahagiakan oleh orang2 sekitar, tapi yg kudapati tidak sepenuhnya apa yg ku harapkan. Banyak sekali pengorbanan yg mungkin sudah kulakukan tanpa aku sadari, sudah berapa banyak tetes air mata yg ku dapati diatas bantal setiap malam nya, hanya untuk satu harapan "aku ingin bahagia..". sudah banyak kesibukan yg kujalani yg ku tahu tak setulus hati aku menjalani,hanya untuk satu harapan "aku ingin ditanggapi..". Nyatanya semuanya hanya membuatku tak pernah menjadi diri sendiri, tak punya kepercayaan diri, hingga aku bercermin dan tak mau meratapi diri.
Sungguh, aku malu pada Illahi, jelas jelas Dia telah memberitahu bahwa jangan pernah menyakiti diri sendiri, tapi aku hanya bisa mengeyel, demi sebuah kebahagiaan.
Aku tidak bisa menikmati waktu waktuku dengan penuh hati, hingga yg kudapati lelah yg tiada henti.
Aku memberontak pada diriku sendiri, aku mulai berhenti melakukan hal yg sebenarnya dari awal tak kusegani, menutup telinga dan ingatan tentang yg tak ku sukai, membiarkan pekerjaan yg tak kunikmati, masa bodo dengan apa yg orang sekitarku lihat mengenai aku yg seperti ini.
Aku mulai menata lagi kebahagiaanku, melakukan apa yg kusukai, mengerjakan apa yg sudah terbengkalai, menikmati waktu tanpa merasa terbebani.
Aku hanya butuh menjadi egois, menjadi acuh, menjadi keras kepala untuk beberapa waktu. Aku tahu bahwa ini tak selamanya benar, tapi bagiku 20th lebih aku didunia, aku ingin merasakan bahagia dengan caraku sendiri, menjadi diri sendiri.
Dan terkadang itulah sebab mengapa terkadang aku tak ingin punya banyak aturan dari orang lain, hanya untuk membahagiakan diriku sendiri.
Aku tak ingin bergantung pada org lain untuk mendapat bahagia, aku tak mau menjadi orang lain untuk menjadi bahagia...